Dalam upaya menghindari bayi terlahir cacat maka setidaknya ada empat hal yang harus diperhatikan oleh ibu hamil. Dan ini akan menentukan kesehatan atau cacat bayi sejak bulan pertama hingga akhir kehamilan.


Pertama,

Hindari kebiasaan meminum obat tanpa sepengetahuan dokter. Biasanya ibu yang mengalami kehamilan, kondisi badan semakin hari semakin melemah. Ketegangan mental semakin meningkat sehingga timbul perasaan jengkel. Bagi ibu yang tidak bersabar, dengan sembarangan akan membeli dan meminum obat tertentu. Bahkan, banyak ibu hamil justru menyukai minum obat penenang, semisal thalidomit.

Sekilas memang obat penenang dapat menghindari beban stres kehamilan. Namun pemakaian obat penenang justru sebenarnya sangat membahayakan, menyebabkan cacat pada janin yang dikandungnya. Terutama sekali jika minum obat penenang tersebut sering pada minggu kelima dan minggu ketujuh.



Kedua,

Hindari ketegangan emosional. Diusia kehamilan yang semakin tua, pada umumnya ketegangan emosional semakin tinggi. Walaupun hal ini sulit untuk dihindarkan, namun setidaknya ada usaha yang kuat untuk menghindarinya. Akibat dari guncangan emosi ini, biasanya anak akan terlahir dengan berat badan yang kurang dibanding dengan panjangnya. Pada perkembangan berikutnya, anak akan mengalami gangguan sulit makan. Akibat lain, jika guncangan psikis ibu terjadi pada bulan pertama kehamilan, biasanya anak akan terlahir dengan memiliki gangguan mental yang kurang normal. Gangguan ini disebut dengan down syndrome. Sedangkan jika gangguan emosi terjadi pada bulan kedua kehamilan, maka akan mengakibatkanterjadinya gangguan syndroma nafsu terhambat. Anak-anak yang demikian akan memiliki ciri apatis, pasif, dan tampak tidak bergairah.



Ketiga,

Hindari kepercayaan takhayul. Di masyarakat tradisional masih sangat subur sebuah kepercayaan takhayul terutama yang berhubungan dengan kehamilan. Misalnya, jika ibu hamil membenci orang buta, maka anak yang bakal terlahir cenderung ikut buta. Contoh lain, jika saat istri hamil, suami dilarang membunuh ular. Sebab jika hal ini dilanggar maka anak yang akan terlahir cenderung kepalanya menyerupai ular.

Memang terdapat penelitian terhadap kepercayaan takhayul, namun sebisa mungkin ibu hamil harus tetap dapat mengendalika diri dengan sebaik-baiknya. Terdapat sebuah penelitian yang dilakukan di laboratorium psikologi di Nijmogen-Belanda dan penelitian tersebut menemukan bahwa sebenarnya kepercayaan takhayul bagi ibu hamil muncul disebabkan dinamika sistem hormonal. Jika ibu hamil sangat mempercayai takhayul, maka hal tersebut akan mempengaruhi instabilitas horminal yang akan merembet kearah perubahan psikis. Setelah psikis guncang maka akan merembet ke arah janin yang dikandungnya.



Keempat,

Hindari sikap penolakan terhadap janin. Sikap menolak terhadap kehamilan akan berpeluang terhadap kecacatan sikap dan perilaku anak kelak dalam hidupnya. Sebab, dengan adanya sikap penolakan maka akan berpengaruh terhadap cara pengasuhan yang semena-mena.



Setelah mengetahui beberapa bahaya bayi dalam kandungan, seharusnya dijadikan pijakan. Ibu yang sedang hamil harus berhati-hati, kecacatan anak karena ulah orang tua akan berakibat fatal hingga di hari tua. Bukankah mencegah lebih baik dari pada mengobati ??